Sunday, April 28, 2013

Ibnu Taimiyah Meyakini Bahwa Allah Memiliki Hadd (Ukuran)


Ibnu Taimiyah meyakini bahwa Allah memiliki hadd (ukuran).
    (Muwafaqah Sharih al Ma’qul Li Shahih al Manqul 2/29-30, Bayan Talbis al Jahmiyyah 1/111, 427, 433, 445)

    Bantahan:

    Al Imam Abu Hanifah dalam al Fiqh al Akbar menyatakan:

    وَهُوَ شَىْءٌ لاَ كَالأَشْيَاءِ، وَمَعْنَى الشَّىْءِ إِثْـبَاتُـهُ بِلاَ جِسْمٍ وَلاَ جَوْهَرٍ وَلاَ عَرَضٍ، وَلاَ حَدَّ لَـهُ وَلاَ ضِدَّ لَهُ وَلاَ نِدَّ لَهُ وَلاَ مِثْلَ لَهُ.

    Allah adalah sesuatu yang ada tapi tidak seperti semua yang ada, makna syai’ adalah menetapkan adanya Allah tanpa berupa jism, jauhar dan ‘aradl, tidak berlaku hadd bagi-Nya, tidak ada lawan, bandingan dan serupa bagi-Nya.”

    Al Imam Abu al Fadll Abdul Wahid ibn Abdul Aziz at-Tamimi al Baghdadi menegaskan:[1]

    وَاللهُ تَعَالَى لاَ يَلْحَقُهُ تَغَـيُّرٌ وَلاَ تَبَـدُّلٌ وَلاَ تَلْحَقُهُ الْحُدُوْدُ قَبْلَ خَلْقِ العَرْشِ وَلاَ بَعْدَ خَلْقِ العَرْشِ، وَكَانَ يُنْكِرُ –أي الإمَامُ أَحْمَدُ- عَلَى مَنْ يَقُوْلُ: إِنَّ اللهَ فِي كُلِّ مَكَانٍ بِذَاتِهِ، لأَنَّ الأَمْكِنَةَ كُلَّهَا مَحْدُوْدَةٌ.

    Dan Allah ta’ala tidak dikenai perubahan dan pergantian, Allah tidak berlaku bagi-Nya ukuran-ukuran, sebelum diciptakan ‘arsy maupun sesudahnya, Imam Ahmad juga mengingkari orang yang berkata: Allah ada di setiap tempat dengan Dzat-Nya karena tempat semuanya memiliki ukuran.”

    Al Imam Abu Ja’far ath-Thahawi -semoga Allah meridlainya-  (227-321 H) berkata:

    تَعَالَـى (يَعْنِي اللهَ) عَنِ الْحُـدُوْدِ وَالْغَـايَاتِ وَالأَرْكَـانِ وَالأَعْضَـاءِ وَالأَدَوَاتِ. 

     “Maha suci Allah dari batas-batas (bentuk kecil maupun besar, jadi Allah tidak mempunyai ukuran sama sekali), batas akhir, sisi-sisi, anggota badan yang besar (seperti wajah, tangan dan lainnya) maupun anggota badan yang kecil (seperti mulut, lidah, anak lidah, hidung, telinga dan lainnya).”

    Al Imam Abu Manshur al Baghdadi berkata:[2]

    وَقَالُوْا –أَيْ أَهْلُ السُّـنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ- بِنَفْيِ النِّهَايَةِ وَالْحَدِّ عَنْ صَانِعِ العَالَمِ.

    Ahlussunnah Wal Jama’ah sepakat menafikan batas akhir dan ukuran dari Allah pencipta alam.”

    Al Imam al Bayhaqi menegaskan:[3]

    وَالْحَدُّ يُوْجِبُ الْحَدَثَ لِحَاجَةِ الْحَدِّ إِلَى حَآدٍّ خَصَّهُ بِهِ، وَالبَارِئُ قَدِيْمٌ لَمْ يَزَلْ.

    Ukuran (hadd) meniscayakan kebaharuan, karena hadd membutuhkan kepada yang menentukan ukurannya tersebut, sedangkan Allah Qadim; ada tanpa permulaan.”

    Al Imam al Halimi ketika menjelaskan nama Allah al Muta’ali menegaskan:[4]

    وَمَعْنَاهُ الْمُرْتَفِعُ عَنْ أَنْ يَجُوْزَ عَلَيْهِ مَا يَجُوْزُ عَلَى الْمُحْدَثِيْنَ مِنَ الأَزْوَاجِ وَالأَوْلاَدِ وَالْجَوَارِحِ وَالأَعْضَاءِ وَاتِّخَاذِ السَّرِيْرِ لِلْجُلُوْسِ عَلَيْهِ وَالاحْتِجَابِ بِالسُّتُوْرِ عَنْ أَنْ تَنْفُذَ الأَبْصَارُ إِلَيْهِ وَالانْتِقَالِ مِنْ مَكَانٍ إِلَى مَكَانٍ وَنَحْوِ ذلِكَ، فَإِنَّ إِثْبَاتَ بَعْضِ هذِهِ الأَشْيَاءِ يُوْجِبُ النِّهَايَةَ وَبَعْضُهَا يُوْجِبُ الْحَاجَةَ وَبَعْضُهَا يُوْجِبُ التَّغَيُّرَ وَالاسْتِحَالَةَ، وَشَىْءٌ مِنْ ذلِكَ غَيْرُ لاَئِقٍ بِالقَدِيْمِ وَلاَ جَائِزٌ عَلَيْهِ.

    Al Muta’ali maknanya yang mustahil berlaku bagi-Nya apa yang berlaku bagi makhluk seperti isteri, anak, anggota-anggota badan, mengambil ranjang untuk duduk di atasnya, terhalang oleh tutup-tutup sehingga tidak bisa ditembus dengan penglihatan ke arahnya, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dan semacamnya, karena penetapan sifat-sifat ini meniscayakan ukuran dan batas akhir, sebagian lagi meniscayakan sifat membutuhkan, sebagian meniscayakan sifat berubah dan berproses, dan satu-pun di antara ini semua tidak layak bagi Allah yang qadim dan mustahil bagi-Nya.”
    Penjelasan yang sangat bagus juga dikemukakan oleh al Hafizh Ibnu al Jawzi dalam Daf’u Syubah at-Tasybih.

    Catatan Kaki

    [1] Abu al Fadll at-Tamimi, I’tiqad al Imam al Mubajjal Ahmad ibn Hanbal, hal.6.
    [2]  Abu Manshur al Baghdadi, al Farq bayna al Firaq, hal.332.
    [3] Al Bayhaqi al Bayhaqi, al Asma’ Wa ash-Shifat, hal. 415.
    [4] Al Bayhaqi al Bayhaqi, al Asma’ Wa ash-Shifat, hal. 47

    0 comments:

    Post a Comment