Al
Hafidz Abu Sa’id al ’Ala-i[1] guru dari al Hafidz al Iraqi menyebutkan
sebagaimana diriwayatkan oleh al Hafidz muhaddits dan pakar sejarah
Syamsuddin ibn Thulun[2] dalam kitabnya Dzakha-ir al Qashr hal.
96 dalam bentuk manuskrip dari Ibn Taimiyah bahwasanya ia mengatakan:
“Sesungguhnya Taurat tidak dirubah lafadz-lafadznya tetapi ia masih
tetap sebagaimana ia diturunkan, hanya saja terjadi penyimpangan pada
penafsirannya”. Ibn Taimiyah menulis kitab tentang masalah ini.
Syekh Muhammad Zahid al Kautsari[3] dalam kitab al Isyfaq ‘Ala Ahkami al Thalaq cetakan Dar Ibn Zaidun hal. 72 mengatakan:
“Apabila kita katakan bahwa Islam belum pernah diuji dengan orang yang lebih berbahaya dari Ibn Taimiyah dalam memecah belah umat Islam, yaitu mudah dan memberi toleransi kepada Yahudi yang mengatakan tentang kitab-kitab mereka bahwasanya lafadznya tidak ada penyelewengan”.
~~~~
0 comments:
Post a Comment